IBU KEPALA MAN 1 BOGOR ANGKAT BICARA MENGENAI PERUNDUNGAN

Reporter: Hanifah 11 MIPA 5

Editor: Khaila 12 MIPA 3

Menurut ibu kepala MAN 1 BOGOR yaitu ibu Hj. N Nani Ruhyani M.Pd perundungan atau bullying itu bisa disebut juga dengan mengolok – olok dengan perkataan dan juga dengan kekerasan, ibu Hj. N Nani Ruhyani mengatakan “Kalo dulu di Sunda disebut moyokan atau istilahnya mengolok – olok”.

sumber gambar: www.ocw.upj.ac.id

Penyebab awal terjadinya perundungan adalah bercanda, “Ibu waktu sekolah kadang – kadang dipanggilnya dengan nama orang tua yang disebut, kadang – kadang suka malu kan ataupun dari guru ke siswanya misalnya anak itu tidak bisa per kalian. Tetapi kalo dulu tidak diambil hati karena mungkin berbeda zaman”, ujar beliau.

Dampak dari bullying itu biasanya anak akan menjadi malu maka dari itu bu Hj. N Nani Ruhyani berharap siswa/i MAN 1 BOGOR jangan sampai membully temannya baik di sekolah, di kelas atau dimana saja kalian berada. Menurut beliau siswa/i baik pembully ataupun yang terbully lebih baik diselesaikan dengan cara tertutup, beliau berkata “Anak itu lebih baik dipanggil BK dan tertutup atau oleh wali kelasnya. Itu cara menanganinya”.

Menurut ibu Hj. N Nani Ruhyani agar tidak terjadinya perundungan siswa/i harus bisa saling menghargai satu sama lain, mempunyai adab, dan yang paling penting adalah sopan santun.

Apa yang terjadi jika di MAN 1 BOGOR terjadi pembullyan antar siswa? Tindakan apa yang akan dilakukan oleh sekolah?

Bu Hj. N Nani Ruhyani menjawab “Anaknya dulu dipanggil dibereskan dengan BK atau wali kelas, kalau masih terjadi juga baru dipanggil orang tuanya baik dengan BK ataupun wali kelas”.

Terakhir menurut ibu Hj. N Nani Ruhyani sanksi bagi seorang pembully adalah berikan pengarahan lebih dalam lagi kepada pembully tersebut, lalu tanyakan lebih dalam motivasi pembully yang sudah tega membully temannya.