DIK DOANK MENGHADIRI PANEN KARYA DAN LAUNCHING BUKU P5PPRA DI MAN 1 BOGOR

Reporter: Syafaat 12 AGAMA

Editor: Khaila 12 IPA 3

Panen Karya dan Launching buku P5PPRA yang diadakan oleh para siswa/i kelas 10 MAN 1 BOGOR menghadirkan guest star yaitu Dik Doank. Sedikit profile mengenai Dik Doank yang bersumber dari https://id.wikipedia.org/wiki/Dik_Doank, Raden Rizki Mulyawan Kartanegara Hayang Denada Kusuma atau yang lebih dikenal dengan Dik Doank adalah seorang aktor, aktivis, pembawa acara dan penyanyi Indonesia. Ia merupakan adik dari musikus jazz Indonesia, Beben Supendi Mulyana. Dik Doank sangat perduli dengan kehidupan dan lingkungan sosial. Di tempat tinggalnya, di kawasan Jurangmangu, Ciputat, Tangerang, Dik mendirikan sekolah bagi anak-anak kurang mampu, yang sulit untuk mendapatkan pendidikan yang layak. Sekolah bertema alam tersebut diberi nama “Kandank Jurank Doank”. Sejak tahun 2004, Dik Doank mendirikan “Yayasan Dik Doank”. Yayasan ini menaungi sekolah yang memperkenalkan pendidikan dan mengembangkan bakat anak-anak. Melalui sekolah ini, Dik juga mencoba memberi bekal bermain sepak bola kepada anak-anak. Kandank Jurank Doank pun terus berkembang dan berkembang hingga memiliki 2000 murid, KJD juga pernah memecahkan record melukis kaos secara live terbanyak di tempat. Dengan berkembangnya KJD, Dik Doank pun membuka berbagai macam kelas seperti kelas gambar, menari, biola, gitar, perkusi, vokal, kreativitas, teater, bahasa inggris dan bahasa mandarin secara gratis.

Dik Doank saat mengisi acara Panen Karya dan Lauching buku P5PPRA

Saat diwawancarai oleh salah satu tim Jurnalistik MAN 1 BOGOR beliau mengungkapkan “Aku rasa ini sekolah terbaik yang ada di Bogor, anak anaknya tertib, gurunya juga mempunyai mutu yang baik. Guru gurunya keliatan bisa menjadi teladan yang baik bagi murid muridnya”. Dik Doank berpesan untuk anak muda dizaman sekarang yang ingin meraih mimpinya bahwa mimpi itu adalah sumbu hidup bernama cita-cita. “Jika manusia tidak punya cita-cita apalagi anak muda mungkin dia kehilangan motivasi dalam hidupnya. Maka, dari sekarang mulailah bersungguh sungguh belajar, belajar, dan belajar. Belajar itu maqamnya tinggi sangat dicintai oleh Allah. Allah sangat mencintai orang yang senantiasa belajar sampai tua”, ungkap Dik Doank.

Dalam meraih mimpi itu pasti ada pasang surut air laut menurut Dik Doank untuk menghadapi hal tersebut adalah istiqamah. Beliau mengungkapkan “Aku rasa yang digaris bawahi istiqamah, istiqamah itu awal katanya itu dari aqamah = menetap = konsisten. Oramg istiqamah akan diberi karomah oleh Allah itu semacam gift dari ketotalitasan dia menempuh hidup, dan hidup itu harus diambil dari arah passionnya dia. Passion itu artinya derita, jadi sebenarnya keberhasilan itu penderitaan yang dinikahi dengan bening ikhlas”.

potret wawancara Dik Doank dengan anggota jurnalistik (Syafaat 12 Agama divisi jurnal)

Jadi kesimpulan yang bisa kita ambil dari apa yang sudah disampaikan oleh Dik Doank adalah ketika kita mempunyai mimpi yang besar, kita harus selalu berusaha untuk meraihnya. Jika jatuh bangkit lagi, belajar lagi, dan selalu istiqamah untuk mendapatkan hasil yang terbaik. Allah sudah mempunyai jalan dan takdir untuk kita yang terbaik, jika apa yang kita mau tapi tidak bisa diraih maka itu bukan yang terbaik bagi Allah. Ingat Allah mempunyai skenario yang lebih baik dari kita.